Posted on: April 18, 2020 Posted by: Ibu Hebat Comments: 0

Hi Ibu Hebat! Kali ini kami akan share hasil diskusi kulwap Zerowaste bersama @Cak.oyong yah, namun karena materi yang diberikan berupa PDF dan tidak boleh disebar luaskan, hanya untuk konsumsi internal group Ibu Hebat, jadi kami akan share hasil Tanya-jawab saja yah, semoga bisa mewakili materi untuk teman-teman yang belum bisa ikutan kulwap yah. Silakan disimak!

*NB : Isi resume ini 100% hasil copy – paste diskusi dari kulwap yah, tidak ada penambahan apapun.

Mulai yah,

Membicarakan sampah sebenarnya membicarakan tentang perilaku diri kita sendiri. Bagi muslim, Hadits yang berbunyi Kebersihan sebagian daripada Iman tentu sudah bukan hal asing lagi. (Terlepas dari shohih atau tidak). Tetapi, tidak perlu jauh-jauh ke tempat lain. Cobalah tengok pada diri sendiri. Seberapa bertanggungjawabnya kita atas sampah yang kita hasilkan.

Saya selalu percaya bahwa apapun yang kita lakukan di dunia ini akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. Tentu sampah yang kita hasilkan masuk di dalamnya.

Ada yang suka makan cilok? Makan cilok akan lebih enak jika memakannya dengan cara cilok dibungkus menggunakan plastik dan kita menggigit ujungnya, melepahkan ujung plastik kecilnya ke lantai/tanah yang entah akan berakhir dimana. Setelah kandas, plastik pembungkus cilok dengan sisa-sisa saus, sambal, kecap dan bumbu kacang itu. Apakah kita berkenan menyimpannya? Saya pastikan kita jijik. Padahal sebelumnya kita begitu antusias dengan isinya. Lantas jika kita jijik, tetapi malah kita menyerahkan tanggungjawab plastik yang menjijikkan tadi kepada orang lain. Dan kemudian dengan begitu arogannya kita menyebut bahwa, “ya mereka petugas itu kan dibayar untuk itu.” Dada saya langsung sesak. Betapa dzalimnya kita.

Bukankah berita tentang dampak buruk sampah sudah bersliweran di ragam linimasa medsos. Yang terbaru hari ini ada berita Paus Sperma mati di Pantai Skotlandia dengan 100kg sampah plastik di perutnya. Sebelumnya juga Seekor rusa bernama Mariam di Taman Nasional Thailand mati dengan 7kg sampah di perutnya. Dan masih banyak lagi kasus2 kematian hewan karena sampah yang kita hasilkan.

Belum lagi TPA yang sudah overload, tidak mampu menampung sampah kita. Setiap kita menghasilkan sampah rata-rata perhari 4 ons. Jika dikalikan dengan 250an juta jiwa maka perhari sampah yang dihasilkan volumenya kira-kira mencapai 12,5 candi borobudur.

Organik yang terbungkus dengan tas kresek/plastik akan menimbulkan gas metan menyebabkan pemanasan global. Seperti hawa panas yang kita rasakan akhir2 ini. Gletser mencair, muka air laut meningkat, resapan air tanah tidak ada karena tanah sudah tidak lagi subur. Beberapa TPA juga meledak karena gas metan tersebut.

Padahal tidak ada Planet Bumi yang lain untuk tinggal anak cucu kita kelak. Mereka masih akan menempati bumi yang sama yang tanpa sadar telah kita rusak ini.

Zerowaste adalah pilihan. Memilih untuk memberikan tempat yang baik untuk anak cucu kita atau membiarkan semua ini terjadi tanpa ada tindakan apa-apa yang ujungnya membuat anak cucu kita sengsara.

Tanya – Jawab :

1. #tanya – Ratih – Bagaimana cara mengelola sampah kertas berukuran kecil seperti struk belanja, atm, dll

#jawab – Kalau saya di rumah, mengumpulkan semua jenis sisa konsumsi kertas beragam jenis. Baik yang berukuran kecil maupun besar. Dijadikan satu. Terkadang saya setorkan ke Bank Sampah. Terkadang juga saya serahkan ke Pemulung yang lewat di depan rumah.

2. #tanya – Mia – kami sedang berusaha minimalisr sampah. Tp masi ada bbrp yg blm bisa dihilangkan, mis: kemasan susu cair, botol yogurt, dkk. Bagaimn solusinya ya?

#jawab – kemasan susu cair, botol yogurt dan sejenisnya bisa dicuci bersih, dikeringkan dan disetorkan ke bank sampah atau diserahkan ke pemulung.

3. #tanya – Rya – sampah basah (sisa sayuran, kulit buah dll boleh gak kita buang di kebun)

#jawab – Untuk dibuang di Kebun sebaiknya pakai sistem jugangan. Atau bikin lubang dan masukkan semua sisa makanan/masakan. Jika sudah penuh, ditutup kembali dengan tanah. Lalu buat lubang baru.

4. #tanya – Ratih – di RT tempat saya tinggal memiliki komposter (tong dengan kran dibawahnya), karena minim informasi dan edukasi, warga mengisi komposter dengan semua sampah organik. Saat ini komposter sangat berbau. Dan sementara komposter belum digunakan kembali karena sedang diisi dengan daun kering. Bagaimanakah solusi yang tepat?

#jawab – prinsip mengkompos itu adalah unsur C (organik kering) harus lebih banyak dari unsur N (organik basah). Jika terlalu banyak organik basah maka akan menyebabkan bau busuk dan banyak Mbak Bela (belatung). Jika terlalu banyak organik kering maka kualitas komposnya kurang baik. Selain unsur C dan N juga harus dilengkapi dengan bakteri pengurai seperti EM4.

Jika sudah terlanjur bau, maka ditambahkan daun2 kering dan disiramkan bakteri pengurai. Jangan lupa untuk membuka kran supaya lindinya keluar. Jika lindi bau busuk bisa ditambahkan kulit jeruk dalam wadah lindi yang sudah ditampung.

5. #tanya Listi Boyolali

1. Sebaiknya untuk memulai hidup dengan zero waste ini kami mulai dari step yang mana dulu ya?

2. Adakah pelatihan yang memfasilitasi para pemula zero waste agar benar2 mampu menerapkan dalam kesehariannya?

3.Kalau untuk sisa minyak penggorengan kita buang kemana y?

4. Sudah adakah support sistem zero waste di area Boyolali (mis, komunitas, produk yg menjual dalam bentuk curah2 yg berkualitas,dll)

#jawab

1. Yang paling utama adalah menguatkan big why nya. Kenapa harus melakukan zero waste. Setiap orang punya alasan berbeda2. Jika sudah ditemukan big why nya maka dorong dengan melakukan pencegahan dan menolak yang berpotensi menimbulkan sampah. Lakukan bertahap dari yang paling bisa dilakukan.

2. Salah satunya dengan ikut kulwap seperti ini. Atau mengikuti akun2 zerowaste seperti zerowaste indonesia, sustainable indonesia, zerowaste nusantara, saya pilih bumi. Atau hestek #belajarzerowaste #zerowasteindonesia #sayapilihbumi #hidupminimsampah

Untuk Kelas Belajar Zero Waste bisa dipantau di akun Mbak Dini @dkwardhani

3. Minyak Jelantah bisa dimanfaatkan menjadi sabun cuci piring/baju. Beberapa komunitas ada yang sudah mengumpulkan. Atau belajar bikin sendiri. Bisa dilihat di channel Youtube saya.

4. Sementara masih belum ada informasi

Kalau ada yang dari Boyolali juga mungkin bisa japri Bu Listi ya

6. #tanya -idah-untk membuat ekobrick yg sesuai standart bgm caranya?apakah bisa menggunakan semua ukuran botol.(kecil-besar)

#jawab Botol yang dipakai bisa segala macam ukuran, asalkan satu ukuran supaya bisa dijadikan modul. Ada 3 jenis modul: hexagonal membutuhkan 19 botol, triangle membutuhkan 12 botol, lego membutuhkan 16 botol.

Perhitungan standard beratnya adalah:

Berat minimal = 0,3 x volume botol

Berat maksimal = 0,7 x volume botol

7. #tanya- Dwi- saat ini sudah 3 bulan sampah basah (sisa sayuran,kulit buah,sayuran basi) saya tampung diember dan ditutup yang nantinya dijadikan pupuk. Apakah sudah benar atau belum mohon sarannya?

#jawab – jawabannya kurang lebih sama dengan nomer 4 untuk prinsip mengkomposnya.

8. #tanya -Isna

1. Apa cara terbaik untuk mengolah sampah organik bagi yang masih ngekost? (Tidak ada lahan dan ruangan terbatas).

2. Saya sudah mencoba berzero waste, tapi saya merasa saya lebih banyak menghabiskan air untuk membersihkan wadah, tumbler, mencuci plastik single used agar bisa digunakan ulang, dll. Apakah benar dengan ber-zero waste, konsumsi air malah semakin meningkat?

#jawab

1. Di materi sudah saya sampaikan jenis-jenis komposter yang bisa digunakan fi lahan terbatas termasuk kamar kost. Yang umum dipakai bagi yang ngekost adalah felita dan/atau takakura

2. Cara mencucinya yang perlu diperhatikan. Pakai ember saja dan hasil cucian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman.

9. #tanya – Ratih –

1. Saya ingin bertanya mengenai eco enzyme, saya biasa membuat 2-3 botol per minggu. Saat panen eco enzyme nanti apakah boleh disimpan dalam 1 wadah yang sama atau tetap harus per wadah seperti saat pembuatan?

2. Saya baru memanfaatkn jelantah menjadi sabun, yang ingin saya tanyakan arang yang digunakan untuk memfilter jelantah ini apakah bisa saya pakai kembali? Atau harus ganti setiap akan memfilter jelantah? Lalu sisa arang ini masih bisa digunakan lagi atau tidak untuk hal lainnya?

#jawab

1. Boleh dua-duanya. Dijadikan satu atau tetap terpisah. Kalau saya supaya tidak terlalu banyak wadah, dijadikan satu saja.

2. Untuk memfilter jelantah menggunakan arangnya yang perlu dicatat adalah arangnya harus dibarakan dulu sebelum dimasukkan ke dalam jelantah. Ketika sudah selesai, arang bisa dikomposkan.

10. #tanya-Titin-1. Untuk ecobrick isian botolnya boleh diisi kain perca? Trus beratnya kudu berapa untuk isian botol 600ml dan 1500ml? 2. Saya dirumah setiap hari ada sampah daun bawang (pre), kulit bawang merah dan putih (karena saya jualan bahan bahan itu), untuk baiknya bisa didaur seperti apa ya (dengan catatan rumah saya tidak punya lahan terbuka yg luas, hanya depan rumah, itupun cuma seluas 2×3 m)?

#jawab

1. Untuk kain perca sebaiknya dijadikan isian bantal/guling/bean bag. Yang berarti tidak disarankan dimasukkan ecobrick.

Untuk berat standard sama dengan jawaban pertanyaan nomer 6

2. Dikomposkan dengan jenis komposter seperti di materi

11. #tanya – wila

1. Saat ini kan pertumbuhan / perkembangan dunia fashion semakin cepat, bagaimana cara Qt agar tidak ada penumpukan pakaian di rumah atau bahkan sampai harus sampai ke TPA. Selain dengan tukar baju atau di sumbangkan.

2. Bagaimana cara sisa makanan basah atau buah agar tidak bau jika dibuat komposer di rumah yg lahan nya terbatas.

3. Dan cara mengolah sampah styrofoam yg notabene ga bisa terurai. Biasanya Qt trima Styrofoam ini klo Qt beli takeway.

#jawab

1. Saya di rumah menerapkan minimalism khususnya dalam hal pakaian. Gerakan yang sebenarnya bagi umat muslim sudah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam. Dan akhir-akhir ini diadopsi di banyak negara. Tokoh yang turut menerapkan adalah Steve Job dan Mark Zuckerberg yang nampak dari cara berpakaiannya.

Kuncinya adalah kurangi belanja baju dan pakai terus pakaian yang ada.

2. Jika takarannya pas seperti jawaban pertanyaan saya nomer 4 maka tidak akan bau.

3. Sebisa mungkin menghindari dulu ya. Karena tahapan zero waste yang pertama adalah Reduce. Kalau terpaksa, styrofoamnya dicuci bersih dan dikeringkan lalu dipotong2 dan dimasukkan ecobrick. Untuk satu ecobrick maksimal hanya satu styrofoam, karena bisa mempengaruhi berat nantinya.

12. #tanya-Ann- bagaimana cara ekobrick yang baik dan benar ?

Bagaimana mengolah komposter Sehingga tidak meninggalkan polusi bau yg berefek mengganggu lingkungan sekitar ?

#jawab

1. Cara bikin ecobrick bisa ditengok di https://youtu.be/RQoXtbJTvMs

2. Jawabannya masih sama dengan nomer 4

13. #tanya – Ai – kalo tidak punya lahan sama sekali, bagaimana mengolah sisa2 hewani dan sisa sisa dari cucian piring yg terlanjur ada?

bagaimana membuat biopori di pot?

#jawab

1. Bisa menggunakan sistem lazy komposter. Wadah yang digunakan bisa timba bekas cat yang besar/gerabah/karung.

Cara:

a. Isi wadah dengan campuran tanah dan kompos jadi

b. Aduk jadi satu

c. Isi penuh hingga menyisakan 1/3 atau 1/4 ruang.

d. Jika akan memasukkan sisa konsumsi, gali lubang di tanah tersebut, masukkan sisa konsumsi, siram dengan bakteri pengurai, tutup tanah.

e. Jika akan memasukkan kembali, aduk-aduk tanah, gali lubang, masukkan, siram bio aktivator, tutup. Begitu seterusnya sampai penuh

f. Jika sudah penuh bisa buat lazy komposter baru dan biarkan yang lama.

2. Biopori itu untuk tanah langsung.

14. #tanya-Tiomw

1.Saya sering menyisahkan sabun mandi sedikit dan odol juga begitu ini bgmn mengolahnya?

2.bagaimana cara mengelolah sampah basah agar tidak bau dan tambah banyak?

3.Bagaimna mengolah sampah2 yang tidak bisa hancur. Misal mainan anak yang patah. Tempat lipstik. Sisir patah dan lain2 yang kiranya sangat kecil seperti jarum/peniti berkarat yang parah lagi kasur yang kapuknya sudah tidak layak bulat2 gitu bigung saya. Sawang nyamuk yang sudah karat dan sdh jelek?

#jawab

1. Jangan disisakan, eman-eman. Kalau terpaksa, dikubur di lazy komposter saja. Anggap saja lazy komposter ini jadi tempat pembuangan residu organik ya. Jadi nanti tanahnya jangan dipakai untuk tanaman pangan.

2. Kalau supaya tidak bau caranya sama dengan nomer 4. Kalau tidak tambah banyak ya jangan sampai ada sampah organic. Btw, gak mungkin. Jadi kalau komposter sudah penuh ya buat yang baru.

3. Untuk yang berjenis plastik masih bisa dikumpulkan jadikan satu dan berikan ke pemulung. Untuk peniti, jarum pentul, isi stapler bisa dimasukkan dalam wadah sendiri dan jadikan satu. Kalau sudah penuh bisa ditanyakan ke pemulung/bank sampah yang mau menerima. Atau diserahkan ke petugas di TPA.

Kapuk masih masuk organik jadi bisa dikomposkan.

Sawang nyamuk??? Apakah yang dimaksud seng untuk penyanggah obat nyamuk bakar? Kalau iya, saya sarankan ganti menggunakan humidifire yang diisi EO sereh. Ini lebih sehat.

15. #tanya – Rissa – kalau untuk tissue itu di apakan ya sampahnya atau ada jenis tissue yang bisa di kompos? Karena untuk di ganti ke yang lain masih agak sulit

#jawab – tissue termasuk jenis organik dan masih bisa terurai dengan dikomposkan.

Tetapi untuk tissue basah sepengetahuan saya tidak masuk kategori organik. Dan untuk pengolahannya sama dengan kain yaitu dijadikan isian bantal/guling/bean bag.

16. #tanya-Sri

1.bagaimana cara mengolah sampah menjadi pupuk dengan menggunakan lubang di tanah

2.sampah apasaja yg bisa dibuat untuk membuat kompos

#jawab

1. Komposter lubang di tanah itu ada 2: jugangan dan biopori

a. Komposter Jugangan umumnya tidak ditujukan untuk diambil pupuk komposnya, ini dilakukan karena alasan supaya sampah organiknya terurai dan supaya mengembalikan kesuburan tanah. Tetapi tetap bisa jika ingin mengambil pupuk komposnya. Caranya buat bedengan di galian tanah tersebut, bisa menggunakan tumpukan bata atau sleksek bambu (bilah bambu yang biasa dibuat pagar). Selanjutnya ketika menaruh sampah diupayakan berselang seling antara sampah kering dan sampah basah. Dan jangan lupa disiram bio aktivator sembari diaduk. Tutup plastik atau apapun di atasnya supaya tidak ada hewan yang masuk. Saat sudah penuh, buat lubang baru dengan pola yang sama. Jugangan yang sudah penuh baru bisa dipanen sekitar 1-2 bulan kemudian.

b. Biopori yang bisa dipanen adalah yang menggunakan paralon. Cara mengambilnya dengan menggunakan alat pembuat lubang biopori. Caranya sama seperti ketika membuat lubang. Jadi tanah yang keluar adalah kompos. Panennya juga sama sekitar 1-2 bulan.

2. Semua sampah organik bisa dibuat kompos

17. #tanya-Ida.Sani

Saya tertarik praktek untuk pembuatan kompos cair metode 2 botol seperti di materi,

1. ini persis sama hasilnya jika kita ngompos pakai drum tidak Cak?

2. Ditutup rapat atau tidak selama prosesnya sampai panen?

3. tidak mengundang belatung/lalat?

4. berapa lama bisa menghasilkan kompos cair dengan menggunakan botol 1,5lt?

5. apakah bisa langsung diaplikasikan ke tanaman? atau ada masa tunggu seperti Eco Enzyme?

#jawab

Tak kira mau tanya tips supaya suami ikutan zerowaste ?

1. Cara kerjanya sebenarnya lebih ke komposter felita.

2. Sebaiknya ditutup rapat supaya tidak mengundang lalat bertelur.

3. Punya saya gak ditutup karena sengaja supaya mbak bela datang ?

4. Prinsip kerjanya: tutup botol diberi spon/serabut kelapa sebagai penyaring, lalu diisi sisa masakan/makanan, dan disemprot dengan bio aktivator, terus begitu berulang. Lindi/kompos cairnya keluar langsung. Kualitas lindi bergantung kualitas sisa makanan. Kalau yang dimasukkan hanya sisa sayur/buah yang belum mengalami proses pemasakan biasanya lebih segar dan baik. Jika lindinya bau, campurkan kulit jeruk.

5. Bisa langsung diaplikasikan, tetapi tetap dengan campuran air ya. Perbandingan 1:10. Kalau murni lindi, tanaman bakal mati karena panas. Ini berlaku untuk semua lindi di semua komposter.

18. #tanya-dani –

MW tanya Cang oyong

Gmn caranya mengelola sampah basah tp g di tempelin lalat, di rumah ku banyak banget ni lalat…

Apa saja di tempelin SM lalat,, nyamuk apalg?

Gmn caranya saya utk membuat sisa makanan menjadi sesuatu yang bermanfaat cak oyong tp terhindar dari lalat, nyamuk dan bau???

#jawab

Beli komposter felita, ini berdasarkan pengalaman kawan-kawan lebih aman dari gangguan lalat dan belatung. Hanya saya belum pernah coba.

19. #tanya – Noka – saya kurang jelas mengenai pembuatan komposter takakura, apakah bisa dijelaskan lebih detil?

Apakah eco enzym harus menggunakan brown sugar? Gula biasa tidak bisa?

Saya punya kelinci dan kucing, bagaimanakah sebaiknya mengolah limbah dari kelinci (poop, pipis, dan rumput2 yg tidak dimakan) dan kucing (poop dan pasir kucing)? Karena tidak ada lahan untuk menggali tanah.

Terima kasih

#jawab

1. Takakura diciptakan untuk rumah lahan sempit/terbatas dan bisa diletakkan di dalam rumah karena tidak berbau.

Wadah yang digunakan menggunakan tempat sampah berongga. Di dalamnya dilapisi kardus supaya sampah tidak keluar. Di bagian bawah ditaruh bantalan sekam, ini manfaatnya untuk menyerap lindi yang keluar. Lalu ditaburkan kompos yang sudah jadi. Baru dimasukkan sampah organik. Tidak untuk makanan jadi dan hewani. Sampah organik tersebut disemprot dengan bakteri pengurai. Lalu ditabur kompos jadi lagi dan tutup dengan bantal sekam. Di bagian atas sebelum penutup tempat sampah ditutup terlebih dahulu dengan kain hitam berpori.

2. Eco enzyme boleh segala macam jenis gula. Yang tidak disarankan adalah gula putih yang berwarna putih karena ada unsur pemutih.

3. Bisa dikomposkan juga ke dalam takakura. Tapi kalau khawatir. Bikin lazy komposter dan masukkan di dalamnya.

20. #tanya-aulia-bagaimana caranya memanfaatkan limbah kulit telur, karena saya selalu menghasilkan limbah kulit telur yg banyak sekali saat selesai membuat kue. Terima kasih.

#jawab – limbah kulit telur merupakan unsur yang bagus dalam campuran kompos. Caranya jemur kulit telur sampai benar kering bagian dalamnya. Lalu diblender/ditumbuk sampai halus jadi serbuk.

Pengaplikasiannya: bisa langsung ditaburkan ke tanah di sekitar tanaman. Bisa juga sebagai campuran organik kering atau unsur C dalam komposter.

21. #tanya -fitri

1. Jenis sampah apa saja yg bisa dimasukkan ke ecobrick? Apakah potongan sisa kain kecil2 juga boleh dimasukkan? Apakah sampahnya harus dibersihkan dulu atau bisa langsung dimasukkan saja?

2. Bagaimana cara mengelola sampah botol kaca? Terkadang tidak semua bisa digunakan lagi dan dijual kembali kadang juga tidak bisa.

#jawab

1. Yang dimasukkan adalah semua jenis plastik yang tidak keras, dan styrofoam. Harus dalam kondisi kering dan bersih. Tidak harus dicuci jika memang tidak dalam kondisi basah kotor. Contohnya bungkus snack atau bungkus detergent: ini cukup dilap saja sampai kotoran di dalamnya tidak ada dan kemudian dipotong2. Seperti plastik cilok atau plastik soto atau juga bumbu kecap mie instant, ini harus dicuci, dijemur. Dan jika sudah kering baru dipotong2. Bahas beginian ini bikin laper ?

Kain sudah dibahas di atas ya.

2. Untuk kaca, dibungkus jadi satu. Serahkan ke petugas kebersihan sambil disampaikan bahwa itu kaca, khawatir melukai.

22. #tanya – Mega:

Apa yg bisa dilakukan dengan sampah mika, kemasan snack (campuran plastik & aluminium foil), & sterofoam, selain dijadikan ecobrick? Krn bank sampah rekanan tdk menerima ketiga jenis sampah tsb & saya tdk telaten mengguntingnya utk ecobrick. Terima kasih.

#jawab

Tidak ada jika dalam skala pengelolaan mandiri di rumah tangga.

Karena kita berbicara zero waste maka yang paling awal kembali lagi adalah Reduce dan Refuse. Mencegah dan menolak timbulan sampah-sampah tersebut.

Jika tidak bisa mencegah dan menolak ya kewajiban kita untuk mengolahnya. Karena sampahku tanggungjawabku. Dan solusi termudah yang bisa dilakukan barulah ecobrick.

Sebenarnya mika itu sama dengan botol dan gelas AMDK, jenisnya PET dan itu laku. Untuk snack yang ada aluminium foilnya ini disebut multilayer dan ini juga sudah ada pabrik yang menerima termasuk styrofoam. Ini saya kasih kartu nama, nanti disampaikan ke Bank Sampahnya.

23. #Tanya – Cahya – ada yg udh jual produk eco enzyme ga? Klo ada dmn? Mau coba dlu hasil produk yg berhasilnya kayak apa?

#jawab – belum nemu yang jual, karena mayoritas kawan2 bikin untuk dipakai sendiri. Prosesnya yang lama bikin mikir untuk produksi massal. Walaupun sebenarnya tetap potensi.

24. #tanya- Mia:

Ada tidak ya peraturan pemerintah ttg pengelolaan sampah?

Tdk bermaksud membandingkan.. tp sbg info, kami pernah tinggal di LN. Tugas saya cukup memilah saja. Nanti sampah dikelola & dimanfaatkan pemerintah.

#jawab – aturannya lengkap lho ?

1. UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

2. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

3. PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3

4. PP No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan atas PP No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3

5. PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga

6. Perpres No. 18 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Sampah di Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Surakarta, Kota Surabaya, dan Kota Makassar.

7. Perpres No. 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

8. PermenPU No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

9. PermenPU No. 19/PRT/M/2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar Tempat Pemrosesan Akhir Sampah

10. Permendagri No. 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah

PermenLH No. 13 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle melalui Bank Sampah

Tapi karena concern saya bukan di bidang advokasi persampahan jadi jawaban saya cukupkan sampai disini ?

Oya, jangan lupa bahwa sebagus2nya di negara lain pun tetap ada masalah sampah juga. Pernah dengar kasus rusa mati karena sampah di Jepang?

25. #tanya – Nisa

Saya sudah lama bikin ECO enzyme tapi belum dipakai, apa ada masa kadaluarsanya? Dan ciri2 ECO enzyme tidak berhasil seperti apa? Bagaimana mendaur ulang minyak bekas goreng selain di jadikan sabun dan lilin?

Untuk kompos Takakura saya sudah bikin ciri2 tidak berhasil seperti apa? Nuhun

#jawab

1. Tidak ada kadaluarsanya. Karena tidak diminum juga ? Selama masih bau tape berarti masih aman.

2. Minyak jelantah selain jadi sabun dan lilin bisa jadi biodiesel, tapi saya belum punya ilmunya.

3. Saya bingung  karena tujuan kompos adalah mempercepat penguraian sampah organik. Kalau masih belum terurai berarti belum selesai prosesnya. Jadi gak ada kata-kata tidak berhasil. Kalaupun bau berarti tinggal ditambahkan tanah kompos dan diaduk2 kalau untuk takakura.

26. #tanya -nungki

saya bikin lubang yang dalam ditanah untuk membuang sampah organik. tetapi saya baru menutupnya setahun setelahnya dan tanpa di aduk. Apakah ini sampah2 organik ini bisa jadi kompos setelah ditimbun. terima kasih..

#jawab – bisa

27. #tanya – Meity

Sebenernya 3R (reduce – reuse – recycle ) seberapa persen banyaknya dalam mengurangi masalah Sampah ?

Sekarang Kan sedang gencar dilakukan program bank Sampah , apakah itu efektif dalam mengurangi limbah Sampah ?

Ini pertanyaan berat ?

#jawab

1. Secara data belum ada hasil penelitian yang menyebutkan. Tetapi saya analogikan dengan data penggunaan tas kresek dari KLHK bahwa kantong plastik yang dikeluarkan oleh 32.000 gerai APRINDO perhari totalnya 9.600.000 tas kresek. Jika semisal ada program sebulan sekali saja untuk tidak mengeluarkan tas kresek maka ada potensi pengurangan sampah tas kresek sebanyak 115.200.000 pertahun.

Data lain misalnya sedotan plastik yang dipakai di Indonesia perharinya 93.244.847 batang (sumber: Media Informasi Bali Terkini). Jika sedotan plastik tidak digunakan dalam sehari saja maka sebanyak itu pengurangan potensi sampahnya.

2. Bank Sampah adalah kepanjangan tangan dari Tugas pemerintah dalam mengelola sampah. Saya tidak bilang mengurangi ya. Karena contoh mengurangi itu seperti pada point 1.

28. #tanya-Muktin-

Saya bergerak di zero waste fashion, dengan membuat baju yang nol limbah/tanpa sisa perca kain dan memakai kain dari serat alam,

Menurut Cak oyong, apakah yang saya lakukan masuk kategori zero waste? Sedangkan saya terus memproduksi baju meskipun tanpa perca kain?

#jawab

Secara istilah zerowaste fashion seperti yang pernah saya baca dari yang disampaikan Bu Aryani Widagdo itu sudah benar. Semoga dilanjutkan dengan penggunaan bungkus yang reusable. Terus memproduksi pakaian itu tentu saja tidak bisa dihindari jika itu adalah pekerjaan. Tetapi berharap bukan jenis fast fashion tetapi lebih ke sustainable fashion sehingga bisa dipakai berulang.

29. #tanya-azizah-sy seorang ecoprinter, bgmn mengolah/memanfaatkan daun2 bekas proses ecoprint sy mjd sst yg bermanfaat, mengingat daun tsb sdh tercampur dg tawas n tunjung pd wkt proses pembuatan ecoprint?

Ini Anis Sukowono kah?

Daun2 itu tetap bisa dimasukkan dalam komposter untuk dikomposkan, karena tawas dan tunjung tidak termasuk B3 jadi masih aman asal tidak berlebihan. Akan tetapi jika produksi ecoprintnya tinggi, saya sarankan untuk membuat satu komposter khusus residu organik.

30. #tanya – ratih – Dalam pembuatan eco enzyme apakah bisa mengukur rasio bahan bila tidak mengunakan timbangan?

#jawab

Pakai perbandingan 10:3:1 = Air:kulit buah:gula

Leave a Comment