Posted on: May 6, 2020 Posted by: Ibu Hebat Comments: 0

Hi Ibu Hebat! Kali ini kami akan share hasil diskusi kulwap “Financial Planning 101” bersama Ibu Roswiitha Jassin,SE, MBA, JFP selaku Perencana Keuangan, Blogger dan Entrepreneur namun karena materi yang diberikan tidak boleh disebar luaskan, hanya untuk konsumsi internal group Ibu Hebat, jadi kami akan share hasil Tanya-Jawab saja yah, semoga bisa mewakili materi untuk Ibu Hebat yang belum bisa ikutan kulwap yah. Silakan disimak!

 

Financial Planning merupakan bagian upaya untuk mengatur keuangan dalam keluarga agar tidak terjadi “besar pasak dari pada tiang”, dengan manajemen keuangan yang terencana dan terintegrasi membuat Ibu Hebat bisa mencapai tujuan hidup. Pada dasarnya terdapat 6 bidang terkait yang menjadi fokus dalam perencanaan keuangan pribadi yaitu:

  1. Cash Flow Management:
    1. Neraca;
    2. Arus Kas.
  2. Perencanaan Investasi;
  3. Perencanaan Pengelolaan Resiko dan Asuransi;
  4. Perencanaan Pajak;
  5. Perencanaan Hari Tua (Pensiun);
  6. Perencanaan Transfer kekayaan (Hibah & Waris)

Dalam Kulwap ini kita akan membahas point pertama “Cash Flow Management”, dimana kita akan belajar bagaimana cara merencanakan keuangan personal kita dari dasar. Lalu dimulai dari mana? Diawali kita dengan mengecek kondisi keuangan dengan menghitung Kekayaan Bersih (Networth) melalui Neraca Keuangan.

Total aset – total hutang = Networth

Aset, aset dibagi atas 3, yaitu:

  1. Aset setara kas (mudah dan cepat dijual/dicairkan (liquid)), Contohnya : Tabungan, Deposito, Emas, Reksadana Pasar Uang;
  2. Aset pribadi (dipakai dalam keseharian), Contohnya : mobil, motor, rumah tinggal;
  3. Aset investasi (Aset yang dapat menghasilkan pemasukan), Contohnya : Reksadana Saham, Saham, Kontrakan, Bisnis.

Hutang, hutang dibagi atas 2, yaitu:

  1. Hutang Jangka Pendek (Kartu Kredit);
  2. Hutang Jangka Panjang (KPR, KPM).

Setelah melihat Kekayaan Bersih, kita bisa melihat apakah pengeluaran lebih banyak dari pemasukkan, maka ada beberapa langkah yang bisa Ibu Hebat lakukan untuk memperbaiki hal tersebut dengan cara beriikut:

  1. Catat, catat semua pemasukkan dan pengeluaran sedetai mungkin;
  2. Tobat, tanyakan pada dirimu “apakah saya butuh?”;
  3. Buat Budgeting Keuangan (Laporan Arus Kas);
  4. Gunakan autodebet untuk pengeluaran yang akan digunakan nanti;
  5. Bayar zakat diawal menerima penghasilan;
  6. Bayar lunas cicilan Kartu Kredit tiap bulan untuk menghindari denda keterlambatan dan bunga berbunga yg mencekik;
  7. Sisihkan uang cicilan terlebih dahulu seperti kendaraan dan KPR
  8. Setelah pos 1,2,3 dan cicilan di ‘aman’kan kita bisa habiskan.

 

Bagaimana Ibu Hebat, mulai paham dengan Perencanaan Keuangannya, untuk lebih paham mari simak tanya jawab berikut ini ya: (*NB : Isi resume ini 100% hasil copy – paste diskusi dari kulwap yah).

  • Tanya-Antung-Saya mau tanya tentang investasi apakah lebih baik investasi di emas atau reksadana? Saya sempat ikut reksadana ternyata bermasalah dan malah rugi.

Berbicara tentang investasi kita perlu mengetahui prinsip dasar investasi yaitu High Risk, High Return begitupun sebaliknya Low Risk, Low Return. Jadi dalam menentukan ingin berinvestasi dimana? Yang perlu kita cek adalah:

  1. Profil resiko kita, seberapa paham kita dgn investasi yg ingin kita beli, kalau turun bagaimana reaksi kita. Stress ingin buru-buru jual begitu turun, atau tenang karena tahu akan naik lagi.
  2. Untuk investasi juga tergantung brp lama lagi dana akan dibutuhkan. Untuk kebutuhan yg sudah dekat penggunaan uangnya pilih yang relatif memiliki resiko rendah begitupun sebaliknya.

Asumsi saya reksadana yang bermasalah dan merugi banyak yang mba Antung ikuti, kemungkinan tipenya reksadana saham ya?

Jika ingin mencoba berinvestasi reksadana lagi bisa mencoba di reksadana pasar uang yang kenaikannya relatif stabil.

Nah kalau Emas sifatnya lebih ke Lindung Nilai maksudnya kenaikan emas cenderung hanya dapat melindungi nilai dari kenaikan inflasi. Jadi untuk investasi masih kurang mendapatkan imbal hasil yang lebih dibanding instrumen investasi lain.

Berdasarkan data historis diatas investasi diemas memang mampu menyamai inflasi (kenaikan harga). Tapi tidak ada kelebihan kalau dilihat dari segi investasinya. Ditambah lagi resiko emas hilang sehingga ada lagi biaya tambahan untuk sewa deposit box.

Dibandingkan investasi lain yang memiliki imbal hasil lebih besar. Misalnya di saham yang memang terlihat dari grafik dalam periode singkat naik turun dengan tajam, tapi jika dilihat dalam 11 tahun terakhir memiliki return lebih tinggi. Jadi kembali lagi ke target investasi akan digunakan kapan.

  • Tanya-Daning-Saya bingung terkait investasi apakah harus ikut asuransi pendidikan atau tidak karena masih kayak trauma liat banyak asuransi yang bermasalah? Saya ibu 2 orang anak, yang sekarang juga bekerja, mohon pencerahannya untuk menyisihkan gaji sebagai tabungan pendidikan anak-anak saya

Prinsip Asuransi adalah sebagai Proteksi, untuk Mengganti resiko atas kehilangan penghasilan dari pencari nafkah utama keluarga karena meninggal dunia atau sakit. Asuransi Pendidikan adalah produk Asuransi yang digubungkan dengan investasi yang dananya ditujukan untuk pendidikan anak-anak.

Mengingat Bu Daning disini berkerja untuk menafkahi keluarga berarti Bu Daning memerlukan proteksi berupa asuransi. Mengenai Asuransi yang dikombinasikan dengan investasi, sorry to say nominalnya memang tidak akan dapat maksimal, baik di besar Uang Pertanggungan maupun di besar hasil investasinya karena uang yang dikeluarkan dibagi untuk 2 tujuan yaitu proteksi dan investasi.

Bu Daning dapat mencari produk asuransi jiwa murni (walau saat ini jarang yang jual tapi masih ada) dan untuk berinvestasi di instrumen lain sesuai target dana pendidikan yang dibutuhkan.

Beberapa alternatif investasi untuk dana pendidikan misalnya Sukuk, Reksadana atau Saham. Tergantung besar dana dan jangka waktu berapa tahun lagi dana pendidikan dibutuhkan.

  • Tanya-Indah-Bagaimana cara serta trik dalam memisahkan uang belanja bulanan dari suami agar dapat dikelola untuk usaha rumahan (bisnis kue) lalu me-manage keuntungannya agar usaha terus berkembang?

Jadi kita perlu memisahkan antara pencatatan keuangan pribadi keluarga dan pencatatan keuangan bisnis.  Sebagai modal awal bisnis sumbernya bisa ambil dari tabungan pribadi.  Namun selanjutnya pencatatan wajib dipisah. Buat Neraca dan Pencatatan Arus Kas juga di bisnis. Jangan lupa masukan juga gaji untuk mba indah dipencatatan pengeluaran bisnis. Jika hasil usaha diakhir bulan “untung” jangan langsung dipakai semua ya untuk keperluan pribadi. Masukkan lagi untuk modal usaha bulan berikutnya.

  • Tanya-Amelia-untuk budgeting grocery itu kan per bulan ya Mom, nah yang sering jadi pertanyaan buat saya pribadi tuh, jika ada misal promo diskon murah untuk suatu barang yang memang kita gunakan/konsumsi rutin dan tidak rusak saat disimpan (contoh misal sabun/susu,dll) apakah kita lebih baik strict to the budget plan bahwa ya beli sesuai kebutuhan bulan itu saja tak peduli harganya atau kita belanja banyak dengan perkiraan bisa saving min 30% (stok 2-3 bulan berikutnya) sehingga next monthly groceries shopping gak ngambil produk itu lagi. Atau harusnya bagaimana ya ideal nya di cash flow management ini?

Wah godaan promo menarik banget ya?

Tapi kita juga perlu hati-hati ya dengan promo karena kadang ada yang promo beneran ada juga yang promo-promoan, begitu dicek ke toko sebelah eh ternyata sama saja.

Saran aku sebaiknya kita tetap stick to the plan karena misalkan kita belanja barang yang belum kita butuhkan sekarang, berpotensi kita memakai budget belanja barang yang kita butuhkan bulan ini. Alhasil diakhir bulan kurang lagi deh. Colok tabungan, colok dana darurat. Yang paling serem gesek credit card lagi.

Lebih baik kita survey dulu di supermarket mana nih yang barang-barangnya dijual dengan harga paling murah. Dulu tiap selesai belanja aku simpan struk belanjanya pindahin ke excel, di­_compare deh dari satu supermarket ke supermarket lain. Kadang suka tanya2  juga minta saran ke ibu-ibu lain belanja di mana yang menurut mereka paling murah.

 

  • Tanya-Nico-Saya sudah pelajari pos pengeluaran yg tercantum di materi. Tapi saya bingung kemana harus menempatkan pengeluaran untuk internet bulanan. Sebagai info, biaya Internet bulanan ini besarnya hampir 1jt per bulan dan ini sudah seperti kebutuhan dasar. Apa boleh saya masukan ke biaya hidup?

Untuk budget internet memang dimasukan ke list biaya hidup bukan gaya hidup. Karena internet saat ini sudah merupakan kebutuhan. Untuk nominal 1 juta/ bulan untuk internet bisa jadi besar untuk orang tertentu, bisa jadi memang wajar untuk orang lain.

Pertanyaannya apakah penggunaan internet ini digabung dengan internet untuk bisnis? Jika iya, beban biaya internet sebaiknya dibagi 2. Jika tidak, apa bisa dicari provider lain yang menawarkan paket yang lebih murah?  Ada paket internet unlimited + TV cable dengan biaya per bulan 400rb dari Fi*t M**a nih mba. Untuk type bisnis kue, enaknya kita bisa made by order, jika ada pesanan, baru kita buat. Sehingga meminimalisir stock menumpuk dan menghindari kerugian.

  • Tanya-Haniza-Saya pekerja dan berusia 20 tahun, di satu sisi saya juga kuliah. Gaji UMR Jakarta dengan 47% menjadi biaya (wajib utk bayar kuliah, dan ongkos selama sebulan hanya 25%), tp saya merasa masih belum bisa menabung karena uangnya tidak sisa saat akhir bulan. Kadang sudah breakdown pengeluaran tapi tetap minus. Ingin investasi tapi lebih baik investasi emas atau menyisihkan uang dan disimpan direkening lain?

Seperti yang saya sampaikan di presentasi saya bahwa kita menabung/berinvestasi diawal kita terima gaji, setelah bayar hutang. Investasi juga tidak harus langsung besar, bisa diawali 100rb dulu. Tumbuhkan dulu habitnya. Ga terasa diakhir tahun kita sudah punya 1,2 juta.

Seiring dengan peningkatan pendapatan nanti naikan juga investasinya. Apalagi sudah jadi kebiasaan, lama-lama terbiasa lihat direkening ada uang. Ga gatel pengen dicolekin buat jajan macem-macem lagi? sayang sudah capek2 dikumpulin.

Untuk emas sudah dijawab di pertanyaan sebelumnya ya.

  • Tanya-Lax-Kalo setelah bikin budgeting bulanan dan ternyata ga ada yg bisa di pangkas, apakah harus jual barang misal jual kendaraan agar cicilan berkurang trus alternatifnya naik bus/kereta? Atau jual rumah lalu ngontrak saja krn KPR-nya masih lama. Sudah menjadi kasus berjamaah bagi pegawai rendahan kalo tiap bulan minus, karena intinya pemasukan lebih kecil dari pada pengeluaran. Boro-boro memikirkan investasi. Yang ada tutup-buka hutang untuk menyambung makan sampai gajian berikut.

Hicks sedih banget kalau terpaksa se-ekstrim itu ya sampai jual rumah atau kendaraan. Faktor keuangan berkaitan erat dengan faktor psikologis.  Jangan sampai yang tadinya kita punya kendaraan terus stress/minder karena sekarang kemana-mana naik angkot, atau kita jual rumah nanti pas pensiun masa kita masih ngontrak terus?

Solusinya ada beberapa, yaitu:

  1. Duduk bersama pasangan.

Diskusikan apakah benar-benar tidak ada lagi pos yang bisa dikurangi? Makan dimall? Nonton? Gadget? Hobi yang menghabiskan uang? Jajan anak? Atau celah lainnya yang bisa dihemat. Mungkin disaat mepet bisa terfikirkan.

  1. Jual aset dan gantikan dengan yang lebih murah namun memiliki fungsi sama.

Misalnya jual motor laku 15juta dan beli motor 2nd 7juta. 8juta langsung pakai untuk lunasi hutang.

 

  1. Cari penghasilan tambahan.

Keuangan ini pure matematika ya jadi hitam putih. Kalau pengeluaran lebih dari penghasilan, dan sudah tidak ada lagi yang bisa dihemat, berarti kita perlu mencari penghasilan tambahan.

Saya ingin share kasus ya

Ada seseorang yg penghasilannya 5juta. Untuk cicilan rumah, listrik, transport 3,5jt dan sisanya 1,5juta utk istrinya. Kemudian dia sedikit merenovasi rumahnya menjadi dengan ekstra kamar untuk disewakan menjadi kamar kost Sehingga ia bisa dapat uang tambahan, passive income dari uang kost. Istrinya dengan 1,5juta dia putar uangnya untuk berjualan gado-gado + lauk pauk sehingga selain masak untuk rumah juga dijual dan mendapatkan penghasilan tambahan. Akhirnya dari penghasilan bulanan 5juta mereka bisa mendapat penghasilan 10juta /bulan.

Kalo keduanya bekerja pergi gelap pulang gelap,apa ada alternatif usaha yang bisa dijalankan bu? *Pergi masih gelap,pulang udah gelap

Dalam membuat usaha utamakan 3 hal :

  1. Passion (Minat) : usaha yg ingin kita jalankan merupakan usaha yang kita sukai. Misalnya hobi masak dan semua yang mencicipi mengakui masakan kita enak, kita bisa mulai menjual masakan. Apalagi diera instagram ini, bisa promosi dgn mudah dan murah.
  2. Skill / Keahlian.

Kita punya kemampuan editing video misalnya. Nah kita bisa membuat usaha jasa editing video.

  1. Amati, Tiru dan kembangkan.

Jika rasanya minat kita sulit dijadikan usaha, merasa tidak memiliki skill yang bisa dijual , kita bisa melihat bisnis lain yang sudah ada, yang sekiranya bisa kita ikuti. Tiru dan kembangkan kelebihan bisnis kita dibanding bisnis yang sudah ada tersebut.

  • Tanya – Fanni – saya ibu rumah tangga. Mau tanya, untuk menabung gimana ya caranya biar ga tersentuh. Padahal saya udah ada tabungan yg gak ada kartu ATM nya niat hati biar khusus untuk nabung. Tapi ternyata tetep aja keambil juga. Dan suami juga bilang, mending di deposito aja karna bunganya lumayan daripada di taruh di tabungan biasa. Terus untuk biaya sekolah anak. Seperti yg dijelaskan di atas tadi. Jadi lebih mending dimana yg jelas bisa dijadikan investasi untuk pendidikan? Kayaknya kalau mengandalkan tabungan nyisihin ditabungan dikit2 agak beresiko terpakainya. Sedangkan kalau asuransi seperti yg tadi dijelaskan juga beresiko bermasalahnya. Dan untuk invest di saham kita bisa mulai dari mana ya? Mohon pencerahannya ya ibu. Terima kasih.

Boleh tau kenapa ‘disabotase’ terus uangnya?  Apa mungkin karena saat menabung tujuan akan digunakan belum jelas untuk apa? Jadi pentingnya kita menentukan tujuan investasi/tabungan untuk apa. Misalnya ini uang buat anak masuk SMP sebentar lagi. Jadi pas mau diambil itu ga tega.

Untuk keperluan yg memang  darurat jadi perlu ada dana darurat. Nah ini yg memang boleh dipakai (hanya dalam kondisi darurat) Minimal 3x pengeluaran perbulan.

Untuk investasi pendidikan seperti saya sampaikan disini ya:

  1. Lihat profil resiko
  2. Lihat jangka waktu target dana

Untuk investasi saham kita bisa mulai buka rekening di perusahaan sekuritas. Ada mandiri sekuritas , indo premier, maybank kimeng. Nanti setiap perusahaan itu akan buat training penggunaan aplikasi, nah ini perlu bgt ikut agar bisa langsung action punya saham.

1 lagi punya saham ga mesti keluar uang banyak , kita bisa beli saham dari 100ribu saja

Kemarin terpakai untuk balik nama rumah. Karena urgent jadi mau tidak mai uang tabungan terkuras. Jadi intinya kita harus tau tujuan nabung itu mau dipakai untuk apa dulu ya bu? Biar ga main ambil ya. Ini info yg bagus. Karena gak semua orang tahu gimana cara mulai buka invest di saham seperti saya. Terima kasih jawabannya ibu.

Terimakasih kembali. Disclaimer dulu ya: saya tidak ada kepentingan bisnis atau korelasi dgn perusahaan sekuritas yang tadi saya sebutkan ya. Ingin agar ibu hebat bisa well-informed.

Iya betul sekali. Kalau memang urgent, dana sudah ada di pos dana darurat, gunakan saja.

 

Demikianlah Resume Kulwap kita kali ini, dimana dalam merencanakan keuangan keluarga kita perlu:

  1. Learning from failure, Belajar dari kesalahan sebelumnya dan tidak mengulanginya;
  2. Disiplin – No pain no gain;
  3. Uang sedikit Insyaallah cukup untuk hidup, uang banyak, sebanyak apapun tidak akan cukup untuk gaya hidup.

Sekian resume kulwap yang bisa kami sampaikan, sampai jumpa di kulwap selanjutnya yah!

Leave a Comment